Dunia Datugari (1)
- Ayurin Putri
- Jul 13, 2016
- 1 min read

"Puan percaya tentang cinta datang dari hati?" "Tidak" "Kenapa tidak?" "Aku pikir hati tak dapat berpikir apalagi merasa. Rasaku cinta itu datang dari otak." "Kuperhatikan puan terlalu banyak membaca buku yang sulit. Hidup memang buruk, puan. Tapi puan adalah wanita. Kurang baik jikalau puan pikirkan sekali keburukan dunia ini" "Mengapa kurang baik, kiyah?" "Wanita diciptakan sebagai keindahan, keburukan dunia hanya akan mengurangi keindahan jiwa puan sebagai wanita. Maafkan, Zakiyah, Puan. Zakiyah tak bermaksud..." "Tak apa , kiyah. Mungkin Engkau benar. Mungkin pula salah. Tapi, apakah hanya sebatas itu saja tugas wanita sebagai manusia?" "Ah, Puan mulai menarik perdebatan."
Datugari tersenyum. Pikirannya melayang, melayang dan menari melewati padang dan zaman. Tiba tiba Ia teringat penjual sate di pertigaan jalan. Ia lapar.
Comments